- Komite Pemuda KSBSI Gelar Youth Camp Leadership Jilid 2, Tekankan Public Speaking Bagi Pengurus Seri
- kategori / Berita Nasional KSBSI Sambut Baik Peluncuran Aplikasi Pengaduan Sektor Garmen dan Kelapa
- Silaturahmi Buruh bersama Kapolda Kaltara, Korwil KSBSI Tegaskan Dialog Sosial adalah Kunci Kondusif
- Presiden KSBSI: Buruh Harus Jadi Aktor Aktif Dalam Perubahan Iklim dan Pastikan Transisi Yang Adil
- DPC FSB NIKEUBA Garut Gelar Rapat Kerja Cabang, Ini Yang Dibahas
- FSB NIKEUBA Hadiri Konferensi Keuangan UNI APRO ke-7 Asia PasifiK di Manila
- Bangun Kapasitas Berorganisasi, Korda FSB NINEUBA PT ISS Becikapur Gelar Pelatihan di Karawang
- Ketua Umum DPP FSB NIKEUBA Hadiri 35 Tahun Kongres Dunia WOW di Portugal, Wayne Prins Terpilih Kemba
- KSBSI Gelar Pelatihan Instruktur Ekonomi Hijau dan Transisi yang Adil Bagi Sektor Terdampak
- MK Batalkan UU Tapera, Permohonan KSBSI Dikabulkan Seluruhnya
kategori / Berita Nasional KSBSI Sambut Baik Peluncuran Aplikasi Pengaduan Sektor Garmen dan Kelapa

JAKARTA – Serikat Buruh dari 5 Konfederasi bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) secara resmi meluncurkan serangkaian aplikasi pengaduan yang diperbarui guna meningkatkan kondisi kerja dan memberdayakan pekerja di sektor garmen, alas kaki dan kelapa sawit di Indonesia.
Peluncuran yang digelar di Jakarta pada 29 Oktober menandai kemajuan signifikan dalam upaya berkelanjutan ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan memperkuat hubungan industrial di sektor-sektor utama.
Elly Rosita Silaban Presiden KSBSI dalam sambutannya mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu alat yang bisa diandalkan dan sangat bermanfaat bagi buruh Indonesia.
Baca Lainnya :
- Silaturahmi Buruh bersama Kapolda Kaltara, Korwil KSBSI Tegaskan Dialog Sosial adalah Kunci Kondusif0
- Presiden KSBSI: Buruh Harus Jadi Aktor Aktif Dalam Perubahan Iklim dan Pastikan Transisi Yang Adil0
- DPC FSB NIKEUBA Garut Gelar Rapat Kerja Cabang, Ini Yang Dibahas0
- FSB NIKEUBA Hadiri Konferensi Keuangan UNI APRO ke-7 Asia PasifiK di Manila 0
- Bangun Kapasitas Berorganisasi, Korda FSB NINEUBA PT ISS Becikapur Gelar Pelatihan di Karawang0
"Bisa diadalkan tanpa harus mengosip dan bisa disampaikan kepada mereka yang dikomplain, Kami berterima kasih kepada ILO." ucap Elly.
Elly Rossita Silaban juga menyoroti pentingnya memberikan perlindungan bagi pekerja sektor Garmen dan Perkebunan yang merupakan tulag punggung perekonomian bangsa.
"Mereka masih mengalami permasalahan tentang hubungan kerja, kemanan kerja, diskriminasi ggender serta kerja paksa dan upah yang tidal layak. Hal ini merupakan isu yang selalu disuarakan oleh serikat buruh." ungkap Elly.
Semoga dengan adanya aplikasi keluh kesah ini akan tercipta kondidi kerja yang lebh baik, pekerja akan bersuara tanpa rasa takut, dan ini meruakan alat perubahan yang nyata di tempat kerja.
Elly Rosita SIlaban juga menekankan agar buruh meyakini bahwa akses dan keamanannya akan terjaga, semua peekrja harus dapat mengakses layanan ini. Aplikasi ini juga harus terus dipantau dan ditindak lanjuti. Peningkatan atas keterlibatan serikat buruh. Sinergi dan dialog sosial kolektif yang semakin dikedepankan.
"Kami bersiap, dan siap mensosialisasikan aplikasi, karena bukan perkara berapa banyak yang sudah mengadu, dan tidak hanya seremoni saja melainkan kerja nyata bagi keadilan pekerja Indonesia." pugkasnya.
Dikutip dari halaman resmi ILO, perangkat digital ini dikembangkan oleh ILO melalui proyek Mewujudkan keuntungan perdagangan bebas dari diskriminasi gender dan pekerja anak (RealGains), yang didanai Pemerintah Kanada. Perangkat ini sebelumnya dibangun melalui proyek ILO, “Penguatan Hubungan Industrial di Indonesia” (SIRI), dengan dukungan donor yang sama, dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan.
Inisiatif ini dilaksanakan bekerja sama dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Garmen dan Tekstil (Garteks), Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Garmen dan Kulit (FSP-TSK), serta Jejaring Serikat Pekerja Buruh Kelapa Sawit Indonesia (JAPBUSI), yang terdiri dari koalisi 11 federasi yang mewakili lebih dari 150.000 pekerja di seluruh Indonesia.
Aplikasi pengaduan yang diperbarui meliputi SoPaN SPN, dikembangkan bersama SPN; Teman Garteks bersama Garteks; dan Hallo Siola bersama FSP-TSK. Awalnya ditujukan untuk sektor garmen, aplikasi pengaduan ini telah diperluas untuk mencakup industri alas kaki. Setiap aplikasi telah ditingkatkan mempergunakan fitur akal imitasi (AI) seperti kategorisasi otomatis, tag otomatis, rekomendasi tindak lanjut dan sistem penilaian kepuasan pengguna. Peningkatan ini dirancang untuk mempermudah proses pengaduan serta menjadikannya lebih efisien, responsif dan mudah diakses bagi anggota maupun non-anggota serikat pekerja.
Selain ketiga aplikasi tersebut, proyek ILO RealGains memperkenalkan situs web dan aplikasi pengaduan baru khusus untuk sektor kelapa sawit. Dikembangkan bersama dengan JAPBUSI, aplikasi ini disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan unik pekerja kelapa sawit. Aplikasi ini berupaya memfasilitasi penyelesaian pengaduan yang lebih cepat, transparan dan terstruktur, sehingga memperkuat advokasi dan penyampaian layanan di salah satu industri terpenting Indonesia ini.
Situs web dan aplikasi pengaduan JAPBUSI dilengkapi dengan fitur canggih seperti klasifikasi otomatis berbasis AI, penandaan otomatis dan rekomendasi tindak lanjut pengaduan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan, memperkuat dialog sosial dan berkontribusi pada perlindungan hak pekerja yang lebih kuat di sektor kelapa sawit.
Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di Google Play dan dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan. Pekerja dapat dengan mudah membuat akun dengan memasukkan informasi pribadi dasar, kemudian mereka dapat mengajukan pengaduan atau menyampaikan aspirasi dengan mengisi formulir digital dan melampirkan bukti pendukung seperti foto, video atau dokumen. Setelah diajukan, pengaduan akan ditinjau dan diverifikasi oleh administrator serikat pekerja, yang kemudian akan mengambil tindakan tindak lanjut yang sesuai. Tindakan ini dapat mencakup negosiasi atau mediasi dengan manajemen untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan, yang pada akhirnya berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Saat peluncuran, Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menekankan peran penting mekanisme pengaduan yang efektif dalam membangun hubungan industrial yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi bisnis untuk berkembang. Ia juga menegaskan bahwa integrasi AI ke dalam aplikasi pengaduan ini menandai langkah transformatif ke depan.
“Aplikasi pengaduan ini mencerminkan komitmen ILO yang berkelanjutan dalam memperkuat hak-hak pekerja dan mendorong pilar-pilar dasar pekerjaan yang layak, mulai dari upah yang adil dan jam kerja yang wajar hingga perlindungan sosial yang kuat dan keselamatan serta kesehatan kerja. Dengan mengadopsi solusi digital inovatif dan inklusif, ILO terus mendorong pekerjaan masa depan yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara Alice Birnbaum, Kepala Kerja Sama Pembangunan untuk Indonesia, menyatakan: “Situs web dan aplikasi seluler inimenandai langkah maju yang signifikan dalam memastikan perlindungan yang lebih luas terhadap hak dan keselamatan pekerja di sepanjang rantai pasok. Inisiatif ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat langsung kepada ratusan ribu orang yang bekerja di sektor garmen, alas kaki dan kelapa sawit. Saya mendorong kita semua untuk saling bekerja sama membangun tempat kerja yang lebih adil, aman dan inklusif bagi pekerja di seluruh negeri.”
Peserta undangan dari agenda Peluncuran Aplikasi Pengaduan kurang lebih 200 orang perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Kedutaan Besar Kanada, asosiasi pengusaha, serikat pekerja, organisasi non-pemerintah, yayasan. (RED/handi)
.png)










