DPP FSB NIKEUBA Bersama Wamenaker Kunjungi ISS Indonesia, Kampanyekan Praktik Baik Industri Jasa

By Carlos Rajagukguk 05 Mar 2025, 18:33:19 WIB Berita Nasional
DPP FSB NIKEUBA Bersama Wamenaker Kunjungi ISS Indonesia, Kampanyekan Praktik Baik Industri Jasa

Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Federasi Serikat Buruh Niaga Informatika Keuangan Perbankan dan Aneka Industri (DPP FSB NIKEUBA) bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Wamenaker) RI melakukan kunjungan ke kantor pusat PT ISS Indonesia, Bintaro, Tangeran Selatan, pada Senin (17/02/2025).

Agenda kunjungan serta diskusi ini mengusung tema "Sinergi antara Pemerintah dan Industri demi Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis". Bersama-sama mengkampanyekan praktik baik di industri servis serta mendorong iklim ketenagakerjaan yang kondusif melalui penerapan standart ketenagakerjaan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kunjungan ini merupakan kali pertamanya Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan didampingi Yuli Adiratna selaku Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemnaker RI berkunjung ke perusahaan jasa terbesar di Indoneisa yang bergerak dibidang Integrated Facility Services atau manajemen fasilitas, dimana ISS Indonesia merupakan cabang dari perusahaan yang didirikan di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1901 yang menerapkan standart ketenagakerjaan tinggi. 

Baca Lainnya :

Diterima langsung oleh Muhammad Sofyan selaku CEO ISS Indonesia beserta jajaran Direksi, rombongan Wamenaker dan DPP FSB NIKEUBA juga berkesempatan langsung meninjau kelas pelatihan kerja, ruang dan fasilitas kerja yang berada di gedung Graha ISS Indonesia dan juga dijelaskan tentang manajemen kerja beserta pencapaiannya.   

Agenda kunjungan tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi, Muhammad Sofyan mengucapkan terima kasih atas kesediaan Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan dan jajarannya berkunjung ke kantor ISS Indonesia dan juga Ketua Umum DPP FSB NIKEUBA, Carlos Rajagukguk beserta jajarannya.

"Saya rasa ini momentum yang baik untuk berdiskusi di sektor industri facility services, karena ada 17 juta orang yang bekerja diindustri ini." kata Muhammad Sofyan.

Muhammad Sofyan juga mempresetasikan singkat tentang profil perusahaan ISS Indonesia, lalu tentang kondisi ketenagakerjaan serta tantangan-tantangan di industri servis kedepan khususnya yang ISS Indonesia alami. 

"Jadi porsi 17 juta pekerja ini semakin lama potensinya akan mengecil. Kami sendiri mengalami, dimana kompetisi di industri ini semakin tidak sehat, ketika perusahaan saling berebut pasar, namun tidak menerapkan standart ketenagakerjaan sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku." ungkap Sofyan.

Mengibaratkan kondisi di industri servis ini seperti fenomena gunung es, Sofyan membeberkan praktek-praktek buruk yang menjadi dilema besar bagi pelaku industri serta para pekerjanya.

"Misalnya, sebuah perusahaan menerapkan potongan seragam kerja karyawan, tes penerimaan karyawan pun berbayar, seolah-olah mereka dibayar sesuai upah minimum namun yang diterim karyawan sebenarnya kurang dari itu. Dan kami pastikan di ISS ini kami tidak akan melakukan seperti itu." jelas Sofyan. 

Muhammad Sofyan menegaskan bahwa ini bukan perkara mengadukan satu atau beberapa perusahaan servis, ketika nantinya perusahaan yang sudah berada di level yang tinggi dari segi standart ketenagakerjaannya, ini akan menjadi penurunan karena dengan kondisi pasar yang sekarang ini, tentunya negara juga yang akan dirugikan. Pekerja akan kembali bekerja sebagai pekerja non formal dan pendapatannya mereka pasti akan  menurun.

"Teman-teman ketika kehilangan pekerjaan dari ISS karena ISS putus kontrak dengan klain, dan bekerja di perusahaan servis lainnya, mereka mengeluh karena tidak sama dengan layanan serta pendapatan yang ISS berikan. Hal itu juga tidak semata-mata kami merupakan perusahaan global yang harus patuh terhadap aturan ketenagakerjaan, namun kepatuhan itu merupakan tanggung jawab yang harus kita lakukan bersama-sama." harap Sofyan.

Sementara itu, Immanuel Ebenezer Gerungan dalam kunjungan dan diskusi tersebut mengapresiasi ISS Indonesia atas kontribusinya dalam pembangunan bangsa.  

"Ternyata ISS ini punya standart kerja yang luar biasa. Jujur, kita menghadapi praktik kerja khususnya outsorching yang mengabaikan norma ketenagakerjaan. Kita butuh industrial yang punya standart ketenagakerjaan yang baik, dan harapan ini akan menjadi harapan bersama tentunya." ucap Immanuel.

Serikat Buruh Mendorong Penegakan Norma Ketenagakerjaan di Industri Servis

Carlos Rajagukguk, Ketua Umum DPP FSB NIKEUBA dalam kesempatan yang sama menjelaskan tentang tantangan yang serikat buruh alami di industri servis. FSB NIKEUBA mendorong upaya penegakan aturan ketenagakerjaan sehingga terciptanya hubungan indsutrial yang baik serta iklim usaha yang kondusif dan berkeadilan demi kesejahteraan bersama. 

"Artinya, sebagai serikat buruh kami cukup nyaman dengan kondisi ketenagakerjaan yang diterapkan di ISS Indonesia ini, karena semua normatif. Boleh di cek perbedaan di perusahaan sejenis tentang norma ketenagakerjaannya." beber Carlos.

FSB NIKEUBA mendorong penegakan aturan ketenagakerjaan demi kesejahteraan 17 juta anak bangsa yang saat ini mungkin 90 persen upahnya masih dibawah ketentuan, dan tentunya juga mendorong keberlangsungan usaha dan organisasi serikat buruh/ pekerja. 

"Karena kami juga ikut terdampak dengan situasi saat ini, banyak pekerja anggota kami di ISS ini jadi berkurang akibat persaingan yang tidak sehat yang dilakukan oleh perusahaan servis lainnya, baik perusahaan MNC maupun nasional yang disitu tidak ada serikat buruhnya serta menerapkan standart ketenagakerjaan dibawah ketentuan." ujar Carlos.  

Kunjungan dan diskusi ketenagakerjaan di ISS Indonesia ditutup dengan penyerahan plakat oleh Muhammad Sofyan selaku CEO ISS Indonesia kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan dan diakhiri dengan foto bersama. (RED/Handi) 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment